Tips mendengarkan dengan cara bijaksana
Dalam memahami dan menangkap momentum sekitarnya manusia diperlengkapi oleh alat yang dinamakan indera yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, dan Kulit. Semua panca indera ini memiliki peranan sendiri-sendiri saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Apa yang terjadi bila kita berganti peran sejenak hanya diam mendengarkan orang lain berbicara dengan memfokuskan indera telinga kita?
Indera pendengaran telinga berguna menangkap suatu bunyi/suara yang mempunyai frekwensi tertentu sesuai dengan kemampuan ambang batas pendengaran. Dalam komunikasi mendengar merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk memahami pembicara agar tercipta suasana yang terkendali dan ramah. Mendengar dengan perhatian dan seksama mampu memberikan umpan balik yang terarah kepada si pembicara. Mendengarkan tidaklah sulit, namun terkadang mungkin kita atau orang lain sulit mendengarkan dan cenderung mendominasi pembicaraan sehingga tidak tercipta kualitas komunikasi atau diskusi yang baik. Mungkin beberapa tips ini membantu dan mengingatkan kita lagi pentingnya mendengarkan.
Berhenti berbicara
Berhenti berbicara menciptakan suasana tenang agar agar tercipta konsentrasi penuh baik pembicara maupun pendengar.
Penuh perhatian
Pembicara akan merasa leluasa dan bebas dalam berbicara bila kita mendengarkannya dengan seksama. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan seksama diibaratkan kita hendak mendengarkan sebuah ledakan yang keras pada ruangan sebelah kita.
Berikan reaksi non verbal yang positif
Saat mendengarkan sebaiknya kita memberikan repon verbal yang positif seperti mengangguk dari pada memberikan reaksi non verbal yang negatif seperti mengkerutkan kening, berbicara dengan berbisik dan bersuara tanpa diketahui maksud secara pasti.
Jangan Memotong Pembicaraan
Memotong pembicaraan secara tiba-tiba merupakan respon yang tidak dikehendaki pembicara. Selain dapat membuyarkan konsentrasi, juga pendengar tidak dapat menangkap maksud pembicaraan secara penuh biarkan pembicara selesai berbicara. Usahakan berbicara saat diberikan kesempatan oleh pembicara.
Peka
Mendengarkan dengan baik membuat kita peka, sehingga mampu memahami maksud terdalam pendengar dalam berbicara menyampaikan maksudnya. Di sini juga dibutuhkan kepekaan dalam memahami bahasa tubuh pembicara.
Berikan umpan balik yang sesuai
Dalam mendengarkan terkadang terlalu lama bagi kita menyimpan ide yang akan ditanyakan kepada pembicara. Bila lupa menulis, bisa lupa dan hilang idenya. Di sela-sela diskusi kita dapat memohon untuk bertanya atau sabar menunggu diberikan kesempatan selanjutnya. Kadang-kadang disela-sela pembicara berbicara, kita bisa berbicara untuk menegaskan kembali maksud maupun ide yang disampaikan. Kesempatan ini bukan bermaksud membangun opini baru atau mengganggu alur pembicaraan.
Misalkan:
"Oh..ya, rupanya perlu perhatian dalam mendengarkan seperti hendak menunggu bom meledak di ruangan sebelah seperti yang Anda katakan?"
Misalkan:
"Oh..ya, rupanya perlu perhatian dalam mendengarkan seperti hendak menunggu bom meledak di ruangan sebelah seperti yang Anda katakan?"
Kesimpulan
Mendengarkan merupakan sebuah penghargaan yang dilakukan dengan cara diam pada orang lain yang berbicara. Mendengarkan dengan penuh perhatian meningkatkan saling menghargai pendapat antara satu dengan lainnya.
Mari kita melatih diri untuk mendengarkan sebab ide cemerlang timbul darinya sehingga kita dengan bijak mengambil langkah dalam melakukan tindakan.
"When you talk, you are only repeating what you already know. But if you listen, you may learn something new".