Kisah Tato Dayak dan kosmologinya
Tato dan tari perang Dayak. |
Bagi kebanyakan orang yang menggeluti seni dan budaya tentunya tidak asing lagi mendengar kata "kosmologi". Kosmologi dalam Kamus Bahasa Indonesia kos.mo.lo.gi [n] (1) ilmu (cabang astronomi) yg menyelidiki asal-usul, struktur, dan hubungan ruang waktu dr alam semesta; (2) ilmu tentang asal-usul kejadian bumi, hubungannya dengan sistem matahari, serta hubungan sistem matahari dengan jagat raya; (3) ilmu (cabang dr metafisika) yg menyelidiki alam semesta sebagai sistem yg beraturan (Sumber: kamusbahasaindonesia.org).
Suku Dayak juga memiliki cerita dan pandangan tersendiri tentang alam ciptaan. Kisah-kisah penciptaan ini banyak ditemukan pada penuturan-penuturan Tetek tatum (ratap tangis sejati) pada suku Dayak Ngaju. Tetek Tatum adalah cerita tentang asal usul nenek moyang suku Dayak (Ngaju), sejarah suku Dayak (ngaju), epik kepahlawanan, kepada generasi penerus.
Tato Suku Dayak merupakan salah satu perwujudan keyakinan akan alam ciptaan baik adanya. Dengan memberikan bentuk dan simbol dari alam filosofi tato melekat erat dalam kehidupan seseorang dan harapan akan mendapatkan terang jalan menuju keabadian semakin terbuka dengan memiliki banyaknya tato pada tubuh.
Tato sampai saat ini berkembang menjadi sebuah seni yang menggunakan tubuh sebagai media rajahnya. Berbagai macam bentuk motifnya menyimpan sejarah dan makna luhur yang tersembunyi yang tidak pernah dilupakan sampai saat ini. Wujud gambar tato tidak mengambil bentuk dan corak secara sembarangan dan tidak datang dengan sendirinya. Tidak ada sumber tertulis mengenai mengapa suku Dayak memilih bentuk dan gambar tertentu untuk dijadikan bentuk dan gambar tatonya.
Berdasarkan penuturan dan beberapa sumber terbatas adanya kaitan erat dalam menemukan inspirasi model dan jenis motif tertentu dengan alam gaib. Seniman kala itu menemukan inspirasinya bisa lewat mimpi atau berkomunikasi dengan alam gaib melalui ritual khusus untuk itu. Berbeda status sosial berbeda pula jenis tatonya. Bila ada kalangan biasa menggunakan tato yang seharusnya dimiliki oleh kaum terkemuka, maka si pemilik tato akan mendapatkan hukuman dari tetua adat. Secara umum tato yang diambil diyakini mempunyai pengaruh besar terhadap cara pandang tentang alam dan dunia setelah kematian.
Tato menjadi sebuah ideologi "keabadian" yang wajib dimiliki kala itu. Tato dimaknai sebagai obor penerang menuju keabadian di alam baka sesudah kematian dimana penantian kebahagiaan yang dicita-citakan agar dapat berkumpul kembali bersama nenek moyang mereka.
Tato motif Dayak terikat erat dengan bagaimana suku Dayak mengenal dunianya lewat kosmologi. Dalam kosmologi suku Dayak mengenal dunia yang terbagi menjadi 3 (tiga) konsep/bagian. Konsep ini sangat mempengaruhi bentuk dan jenis tato yang dimilikinya. Dunia atas diwakili dengan Burung Enggang, Dunia Tengah diwakili tumbuhan, binatang, manusia dan hantu. Dunia ketiga, diwakili oleh binatang-binatang yang hidup di air. Ketiga dunia dipahami dan mencerminkan sempurna adanya alam ciptaan dari Yang Maha Tinggi (Jubata dalam Dayak Kanayatn). Namun juga ada dunia lain, yaitu dunia gaib diwakili oleh makhluk dengan gambar dan bentuk yang abstrak yang mencerminkan suasana/keadaan itu.
Biasanya ketidakseimbangan kehidupan seperti terjadinya penyakit dan bencana akibat dari gangguan roh-roh jahat yang berada di alam gaib tersebut. Tato yang diberikan memiliki beberapa tujuan khusus seperti melindungi dan mengusir pemilik tato dari gangguan roh-roh jahat tersebut, serta mengusir roh kematian.
Penempatan tato burung enggang pada tangan, punggung dan dada menunujukan seseorang dari kalangan terkemuka dan ksatria yang mewakili dunia atas. Tato dunia tengah diwakili oleh pohon kehidupan, letak tato-nya pada tangan dan pemberian tato ini juga kepada seseorang yang sakit dan dalam tahap penyembuhan penyakitnya agar gangguan serupa tidak terulang kembali kemudian hari. Kerap kita menemukan perpaduan tato modern antara gambar burung enggang denga naga itu sendiri. Setahu penulis gambar ini tidak digabung bersamaan dan masing-masing penempatannya tersendiri.
Referensi:
1. http://kamusbahasaindonesia.org
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Tetek_Tatum
3. http://a-zoftatto.blogspot.com/2009/01/tatto-tradisional.html