Mengapa Yesus naik ke Surga di tengah pandemi covid-19 merajalela?
Yesus naik ke surga (Sumber: https://komkat-kwi.org) |
Pertanyaan lugas dan ekspresif permenungan atas Perayaan Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus ke Surga yang diperingati umat Kristen seluruh dunia dikala dunia dilanda pandemi Covid-19 pada Rabu, 20 Mei 2020 lalu . Apakah Tuhan benar-benar telah meninggalkan kita?
Permenungan pribadi ini diambil Nas kitab suci hari ini dari Kalender Liturgi Gereja Katolik 2020. Nasnya diambil dari:
Pandemi covid-19 membuat semua orang takut dan bahkan mungkin berseru O Tuhan kapan bencana penyakit ini berakhir? Apakah Tuhan mendengarkan umatnya yang berseru untuk meminta pertolongan agar segera dibebaskan dari ancaman virus corona yang sudah banyak menelan korban?
Hal serupa juga yang dialami oleh para murid ketika mereka dihadapkan kepada penderitaan Yesus. Mengapa Yesus mesti memikul penderitaan dan mati di kayu salib yang hina? Yesus dihukum mati karena kebutaan hati orang Yahudi salah satunya mereka tidak peka dan terlalu kaku dalam menerapkan hukum taurat Musa, sehingga ajaran Yesus dianggap bertentangan, dianggap melawan Allah dan penguasa pada waktu itu. Ketika Yesus ditangkap para murid kalang-kabut dan meninggalkan Dia. Ketika Yesus ditangkap dan dihukum mati para murid terus dan semakin dihantui ketakutan karena diburu oleh orang-orang Yahudi yang benci terhadap Yesus dan para murid-Nya.
Ketika pagi-pagi buta disebutkan dalam kitab suci para wanita salah satunya Maria Magdalena mengalami peristiwa iman yang sungguh menakjubkan, Malaikat yang berdiri samping makam Yesus mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit! Wow....bagaimana tidak sambil dirundung kecemasan, ketakutan dan sukacita para wanita bersemangat memberitahukan peristiwa ini kepada para murid!
Harapan yang awalnya pupus kini sudah mulai bersemi, Sang Guru yang dicintai ternyata sudah bangkit dari kematian mengalahkan alam maut. Misteri kematian Yesus yang menyelamatkan umat manusia dari dosa ini mesti direnungkan agar dimengerti melalui kacamata iman dan akal sehat juga. Siapakah manusia 100% yang mengalami inisiatif Allah demikian? Bukankah ketika kita mati bergelut dengan alam maut masih harus diadili lagi sesuai takaran dosa kita pada waktunya dan tidak akan pernah bangkit dari kematian secara duniawi.
Wow....dalam waktu 40 hari kebangkitannya dari antara orang mati Yesus masih menampakan diri kepada para murid dan pengikutnya. Yesus terus berbicara mengenai KERAJAAN ALLAH yang merupakan kunci damai sejahtera bagi umat manusia. Sebelum dia terangkat ke Surga sepertiya para murid Yesus belum juga secara penuh mengetahui maksud dari ajaran Yesus. Mereka masih bertanya dan mengharapkan Yesus memulihkan kerjaan bagi bangsa Israel karena bangsa Yahudi ketika itu dalam masa penjajahan kaisar romawi. Yesus dianggap mampu memulihkan semua yang terjadi. Namun bukan itu yang dimaksudkan Yesus. Pada saat sebelum kenaikan-Nya, Yesus memberikan kuasa kepada tugas mulia yang harus diemban oleh para murid yang merupakan amanat agung Yesus yaitu 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (lih. Matius 28:16-20)
Dengan demikian dengan segala keyakinan kita tidak perlu khawatir akan segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini. Yesus akan selalu memberikan kekuatan kepada umatnnya dalam menghadapi pergolakan hidup saat kita menghadapi virus corona ini. Tenaga kesehatan dan kita semua mestinya tetap siap sedia dan waspada tidak perlu menyerah dan marah dengan situasi pandemi ini malalui hashtag #indonesiaterserah. Yesus tidak tinggal diam atau meninggalkan kita dalam keadaan kita yang selalu siap sedia, waspada, dan ikhlas memerangi pandemi covid-19 yang membuat kita galau, takut dan kecewa.
Segala upaya yang kita lakukan baik kita sebagai tenaga kesehatan, para relawan, awam, dan semua pihak yang berniat baik merupakan perpanjangan tangan Tuhan bagi keselamatan semua orang. Kita tidak mungkin meminta Tuhan kembali lagi ke dunia untuk memulihkan segala persoalan yang ada, tetapi tongkat estafet telah diberikan kepada anak-anak-Nya dalam meneruskan karya penyelamatan bagi seluruhnya.
Semoga kita semua diberikan kekuatan, semangat dan ketabahan, serta bahu-membahu dalam mengusahakan kesehatan bagi semua agar bisa melewati pandemi sesegera mungkin.
Referensi:
https://alkitab.sabda.org/home.php
https://komkat-kwi.org/2019/05/31/renungan-hari-raya-kenaikan-tuhan-yesus-marilah-pergi-kita-diutus/